Sumber Gambar : jpninfo.com |
Di era globalisasi ini, ada banyak perusahaan asing yang mempekerjakan tenaga kerja asing guna memajukan perusahaan mereka. Salah satu industri yang perkembangannya cukup pesat adalah industri otomotif dan juga teknologi.
Beberapa perusahaan di bidang tersebut,
berasal dari Negara Jepang. karena itulah ada banyak orang Jepang yang bekerja
sebagai tenaga professional di sana.
Sama halnya dengan orang lain, para pekerja
dari Jepang ini memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan budaya baru serta
lingkungan yang berbeda.dari negara asal mereka. Namun, ada beberapa hal yang
cukup asing bagi mereka untuk dilakukan.
Berikut ini, Bacakar telah merangkum 7
hal yang asing bagi orang Jepang ketika bekerja di luar negeri. Silahkan simak
rangkumannya.
1. Tidak ada waktu kerja lebih dari yang sudah di tentukan
Sumber : cermati.com |
Di beberapa negara Eropa seperti Spanyol dan Jerman, sangat jarang ada kantor yang membiasakan waktu kerja tambahan atau lembur. Karena menurut kebudayaan mereka, waktu bersama keluarga merupakan hal yang paling penting dan pekerjaan dilarang untuk menghambat hubungan tersebut.
Sedangkan budaya kerja di Jepang sendiri,
kerja lembur sudah menjadi suatu hal yang lumrah dan sangat wajar. Bahkan, orang
Jepang sangat terbiasa untuk datang sepagi mungkin serta pulang selarut mungkin
untuk menyelesaikan pekerjaannya.
2. Etika dalam meminta maaf
Sumber : Tribunnews |
Mungkin ini merupakan salah satu hal
positif yang wajib ditiru oleh orang Indonesia. Bagi para pekerja dari Jepang,
meminta maaf ketika ada kesalahan yang mungkin tidak dilakukan oleh mereka
merupakan sebuah keharusan.
Ini merupakan salah satu bentuk tanggung
jawab mereka terhadap pekerjaan yang diberikan oleh atasan.
Jadi ketika terjadi sebuah error, semua
pihak akan berlomba-lomba untuk meminta maaf atas terjadinya kesalahan
tersebut.
3. Memiliki Banyak waktu libur
Sumber Gambar : grid.id |
Hal yang asing bagi orang Jepang ketika
bekerja di luar negeri adalah masalah hari libur. Orang Jepang cenderung malu
untuk meminta jatah libur atau cuti dari kantor mereka. Hal ini dikarenakan
mereka tidak rela kehilangan waktu untuk bekerja.
Tentu hal ini berbeda jauh dengan kebiasaan
yang ada di beberapa negara lain. Seperti India yang mengijinkan pegawainya
untuk datang terlambat asalkan dapat menyelesaikan semua tugas dan tanggung
jawab, serta di Eropa yang mengijinkan karyawannya untuk mengambil waktu cuti
yang lama selama liburan.
4. Fokus pada makanan
Sumber : Alodokter.com |
Orang Meksiko punya kebiasaan untuk
benar-benar menikmati saat makan mereka. Biasanya mereka akan menggunakan dua
jam untuk istirahat makan.
Di negara-negara lain, pesta perpisahan
atau lainnya biasa dirayakan saat makan siang, bukan diadakan saat jam pulang
kantor, plus, mereka diperbolehkan makan sarapan dan minum minuman beralkohol
saat bekerja.
Di Korea, kalau pekerja harus lembur untuk
menyelesaikan suatu proyek, mereka akan makan malam dulu.
Lain dari pada yang lain, kebanyakan
pekerja kantoran orang Jepang akan diberikan satu jam untuk makan siang.
Namun lucunya, banyak orang akan makan secepatnya di meja mereka masing-masing
dan kembali ke pekerjaan mereka saat waktu makan siang. Minum saat di kantor
pun diperbolehkan. Biasanya kopi dan teh akan tersedia untuk menambah tenaga
mereka untuk bekerja di waktu yang lama.
5. Unsur individual dalam bekerja sebagai
tim
Sumber Gambar : orami.co.id |
Di India, orang orang yang bekerja kantoran
biasa akan bekerja sendiri-sendiri. Saat telepon di meja sebelah mereka
berdering, mereka tidak akan menjawabnya; mereka hanya akan peduli terhadap
telepon mereka sendiri.
Saat orang America menerima email, mereka
akan membacanya semua, mencari informasi yang dibutuhkan, dan melanjutkan
pekerjaan lainnya tanpa membalas email tersebut. Sepertinya mereka tidak suka
membalas email. Di India, sangat wajar apabila klien harus menunggu sekitar
semingguan untuk mendapat jawaban dari email yang mereka kirim. Mereka lebih
memprioritaskan diri mereka sendiri daripada klien.
Orang orang di Australia sering pindah
pindah pekerjaan mereka. Saat perusahaan-perusahaan asing menggelar
sebuah acara di luar jam mereka, mereka bebas memilih untuk
berpartisipasi atau tidak.
Bagaimana dengan orang Jepang? Bagi orang
Jepang, kerja sama adalah hal yang paling mutlak di kantor. Memperlihatkan
solidaritas dengan tinggal di kantor untuk lembur sangatlah diperhatikan untuk
ke jenjang karir yang lebih tinggi. Selain itu. membuktikan kesuksesan
perusahaan sendiri adalah prioritas utama setiap pekerja di kantoran tersebut.
6. Peran gender yang terbalik
Sumber Gambar : grid.id |
Di Eropa bagian utara, perusahaan
diwajibkan untuk memberikan pekerja pria ataupun wanita
mereka cuti mengurus anak.
Di Vietnam, wanita paling bekerja keras di
tempat kerja. Mereka akan berkeringat sangat deras dan bekerja keras.
Sedangkan, yang pria tidak melakukan apapun. Pria berasal dari Asia Tenggara
lebih dikenal sebagai individu yang malas.
Secara sosial, pembagian peran secara
gender sangat kentara di Jepang. Laki-laki akan bekerja sangat lama untuk
menyediakan uang untuk keluarganya dimana yang wanita akan tinggal di rumah
untuk mengurus anak anak. Adalah kebudayaan baru bagi mereka apabila ada wanita
menunjukkan karir yang bagus di perkantoran atau laki-laki tinggal di rumah
untuk mengurus anak-anak.
7. Perusahaan tidak peduli akan karyawannya.
Sumber Gambar : detik.net |
Banyak tempat di dunia di mana pekerja
diberi tips oleh para konsumennya karena menunjukkan sikap positif dan
memberikan pelayanan yang baik.
Di Cina, pembayaran gaji benar-benar diukur
melalui besar produktivitas, dan total yang mereka dapat biasanya tidak banyak.
Jepang tidak memiliki kebiasaan untuk
memberikan tips; kecuali di kondisi tertentu, dan butuh beberapa proses.
Perusahaan lebih diwajibkan untuk mampu menggaji karyawannya untuk memenuhi kebetuhan
hidupnya secara penuh.
Tentu saja 7 pandangan ini tidak semuanya
sama di setiap lingkungan kerja di negara asing. Namun, pandangan pandangan ini
mengajarkan kita bagaimana rasanya bekerja sebagai karyawan kantoran di Jepang.
Mungkin bekerja sebagai karyawan kantoran di Jepang sangat melelahkan baik di
jumlah pekerjaan dan juga waktu pekerjaannya. Namun kepuasan karir dan gaji
tentu akan membayar itu semua. Bagaimana menurutmu? Maukah kamu bekerja di luar
negeri sekarang? :D